Akan menjadikan pelakunya memiliki sifat rendah hati.
Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya:
“dan hamba- hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil
menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang
melalui malam hari dengan sujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.
Hikmah kedua akan menjadikan pelakunya orang yang selalu mensyukuri
nikmat Allah azza wa Jalla, sebagaimana yang telah diterangkan di dalam
hadist Nabi Saw, yang artinya; ” Sungguh Rosulullah SAW berdiri dan
sholat hingga kedua telapak kakinya atau kedua betisnya bengkak, maka
jawabnya: “ bukankah aku ini seorang hamba yang banyak barsyukur”. ( HR.
Jam’ah kecuali Imam Abu Daud, yang bersumber dari al- Mughirah bin
Syu’bah R.A)
Hikmah yang lain adalah dapat melepaskan simpul godaan syaitan
(mengusir syaitan) serta manjadikan badan segar dan penuh semangat ,
Sebagaimana sabda Nabi yang artinya: “ pada waktu seseorang tidur,
syaitan membuat tiga buah simpul di kepalanya. Untuk setiap ia
mengatakan: “tidurlah engkau sepanjang malam, bila ia terbangun, lalu,
maka lepaslah satu simpul, jika ia berwudhu maka lepaslah satu simpul
lagi, dan jika ia sholat maka terbukalah seluruh simpul. Pada waktu
bangun lagi, ia akan merasa penuh semangat dengan badan yang segar.
Jika tidak, ia akan bangun pagi dengan perasaan serba tak enak dan
malas. “( HR. Imam Bukhari, dari sahabat Abu Hurairah R.A)
Sholat tahajjud dikerjakan pada waktu malam hari setelah sholat isya’
sampai terbit fajar(masuknya waktu sholat subuh). Namun dalam sepanjang
malam itu terdapat bagian- bagian malam yang sangat mustajab, malam yang
sangat utama mengerjakan sholat tahajjud, yaitu sepertiga malam yang
terakhir, kira-kira mulai pukul satu sampai terbit fajar.
Sebagaimana sabda Nabi:”Tuhan kami turun ke langit dunia, ketika
sepertiga malam yang terakhir, kemudian berfirman :”siapakah yang
berdo’a pada-Ku pasti Aku kabulkan, siapa yang meminta pasti Aku beri,
siapa yang mohon ampun pasti Aku ampuni, sampai terbit fajar”.
No comments:
Post a Comment